Jumat, 07 Desember 2007

DONGENG INDAH IKHWAL MERAIH CITA-CITA

Judul buku: Putri Si Pembuat Kembang Api
Judul asli: The Firework Maker’s Daughter
Penulis: Philip Pullman
Penerjemah: Poppy Damayanti Chusfani
Editor: Dini Pandia
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: I, Oktober 2007
Tebal: 141 hlm

Nama Philip Pullman di sini dikenal lewat buku-bukunya yang telah diterjemahkan dan diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama (GPU).Di antaranya, The Golden Compass (Kompas Emas). Novel anak-anak ini sudah pula dibuat filmnya yang akan tayang di bioskop pada Desember nanti.

Philip Pullman lahir di Norwich, Inggris 61 tahun silam. Sebagai anak seorang anggota Angkatan Udara Inggris, masa kanak-kanaknya banyak dihabiskan di kapal dan melanglang ke segala penjuru dunia.

Philip menamatkan kuliahnya di Sastra Inggris Universitas Oxford dan kemudian menekuni profesi guru beberapa lama sebelum akhirnya menjadi penulis penuh seperti sekarang. Bahkan kini Philip telah mendapat pengakuan sebagai salah satu pengarang terbaik dunia, khususnya untuk buku anak-anak. Ia memperoleh beragam penghargaan untuk karya-karyanya.

Salah satu karyanya yang mendapat penghargaan Gold Medal Smarties adalah The Fire Work Maker’s Daughter (Putri Si Pembuat Kembang Api). Buku ini telah pula diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan diterbitkan oleh PT GPU.

Ceritanya tentang seorang bocah perempuan bernama Lila yang bercita-cita menjadi seorang pembuat kembang api handal sebagaimana ayahnya. Sejak kecil ia telah menjadi piatu. Ia hanya diasuh dan dibesarkan oleh sang ayah. Setiap hari ia menyaksikan bangaimana ayahnya bekerja meramu dan menciptakan kembang api terbaru. Lama-kelamaan Lila jadi mengerti caranya dan setelah menginjak remaja ia sudah pandai merancang sendiri kembang apinya.

Tetapi rupanya Lalchand, sang ayah menyimpan harapan sendiri untuk putrinya. Ia tak ingin Lila menekuni pekerjaan seperti yang dilakoninya selama ini. Oleh karena itu, Lalchand merahasiakan resep terbaiknya kepada Lila. Lila yang bertekat untuk melebihi keahlian si ayah, dengan bantuan sahabatnya, Chulak, berhasil mengetahui resep rahasia itu.

Salah satu syarat untuk membuat kembang api bermutu baik adalah dengan sulfur bangsawan dari kawah Gunung Merapi. Demi mendapatkannya, Lila nekat pergi ke sana walaupun beribu rintangan menghadang perjalanannya. Karena terburu-buru, ia lupa membawa air suci dari danau sebagai penangkal panas dari api abadi di puncak Merapi.

Lila pergi secara diam-diam, tanpa pamit kepada ayahnya yang menjadi sangat cemas. Chulak, sahabat setia Lila, kemudian bersedia membantu Lalchand untuk menyusul Lila sambil tak lupa membawa air dari danau suci. Dengan cerdik, bocah kocak itu berhasil kabur dengan membawa serta Hamlet, gajah putih peliharaan Raja. Sialnya, ada seorang pelayan yang melihatnya pergi dan kemudian melapor pada Raja. Raja murka. Sebagai akibatnya ia memerintahkan untuk menangkap Lalchand karena dianggap telah membantu pelarian itu. Lalchand yang malang diancam dengan hukuman mati.

Dalam buku tipis ini, Philip Pullman kembali membuktikan kepiawaiannya sebagai seorang pendongeng. Kisah Lila yang berambisi menjadi ahli membuat kembang api menitipkan pesan moral untuk anak-anak sebagai sidang pembaca utamanya agar bekerja dan berusaha sekuat tenaga demi meraih cita-cita. Ada tiga bekal yang mesti dimiliki setiap orang dalam mencapai ambisi dan keinginan. Pertama adalah bakat. Kedua, kemauan dan tekad baja. Dan ketiga, sedikit nasib baik. Ada satu syarat lagi sebetulnya, yakni : kebijaksanaan. Dengan keempat “bekal” ini, siapapun dapat menggapai impian.

Pullman tidak secara tegas menyebutkan setting ceritanya, tetapi dari kehadiran Hamlet Si Gajah Putih yang pandai bicara, diperkuat ilustrasi-ilustrasi di dalamnya serta nama tokoh-tokohnya (Lalchand, Lila, Chulak, dll.) dapatlah kiranya disimpulkan setting tersebut adalah di wilayah–mungkin–Thailand atau Burma.

Spesial tokoh Chulak yang cerdas dan jenaka telah menjadikan kisah Lila ini lebih gurih, renyah, dan menggembirakan pembacanya (kanak-kanak). Seperti kebanyakan buku kanak-kanak, dongeng Putri Si Pembuat Kembang Api ini pun menonjolkan nilai-nilai kejujuran, keberanian, kegigihan, setia kawan, dan cinta. Penuturannya jernih dengan alur konvensional sehingga mudah diikuti. Memang seharusnya seperti inilah buku dongeng.***

endah sulwesi 24/11

Tidak ada komentar: