Senin, 11 Februari 2008

Anastasia Krupnik : Petaka Di Dua Pesta



Judul buku: Anastasia Krupnik : Petaka Di Dua Pesta
Judul asli: Anastasia At Your Service
Penulis: Lois Lowry
Penerjemah: M. Rudi Atmoko
Penyunting: Yuliani Liputo
Penerbit: MLC
Cetakan: I, 2006
Tebal: 188 hlm.

Aku suka banget serial Anastasia Krupnik ini. Gaya bertutur Lois Lowry serta tema cerita yang realis benar-benar sesuai dengan selera bacaanku. Ya, ini memang buku cerita remaja, tetapi kurasa ini sebuah buku yang keren yang akan membuatku ketagihan membacanya. Buktinya aku terus mengikutinya sampai judul ketiga terjemahan Indonesianya. Seluruhnya, serial ini terdiri dari 9 judul. Aku sih berharap betul semua judul tersebut diterbitkan di sini.

Keluarga Krupnik, menurutku, adalah model keluarga modern kelah menengah ideal. Pasangan suami istri Krupnik yang bekerja, beranak dua, tanpa pembantu, dan tinggal di dareah pinggiran kota adalah gambaran sebuah keluarga muda masa kini di daerah perkotaan.

Namun, bukan itu banget yang membuatku “mengidolakan” keluarga asyik ini. Terutama sekali adalah pada cara mereka berinteraksi setiap harinya dengan memakai prinsip kesetaraan. Hubungan ayah, ibu, dan anak adalah sebuah hubungan yang setara. Mereka saling menghormati dan menghargai. Semua bebas bicara dan semua mendengar dan didengar.

Nyonya Krupnik lebih banyak bekerja di rumah sebagai pelukis dan sesekali menerima order membuat ilustrasi buku; sedangkan Pak Krupnik adalah seorang penyair terkenal yang juga pengajar sastra di Universitas Harvard. Mereka orang tua yang sangat menoderat. Cara keduanya mendidik anak-anak mereka benar-benar keren. Mereka membebaskan Anastasia (13 tahun) dan adiknya, Sam (2,5 tahun) menjadi diri mereka sendiri. Anak-anak tersebut tumbuh sehat dan bahagia dalam naungan sebuah keluarga yang penuh cinta dan saling menghormati.

Pak dan Bu Krupnik senantiasa memberi dukungan untuk semua hal-hal positif yang ingin dilakukan oleh anak-anak mereka. Seperti kali ini, mereka mengizinkan Anastasia bekerja paruh waktu sebagai pendamping wanita tua demi mendapatkan uang jajan lebih di hari liburnya walaupun ternyata Anastasia hanya dijadikan sebagai seorang pelayan.

Anastasia marah betul pada Ny. Bellingham. Wanita kaya raya yang tinggal tak jauh dari rumah keluarga Krupnik itu telah mempekerjakan Anastasia bukan sebagai pendamping tetapi sebagai pelayan. Anastasia malu sekali. Namun, dengan bijaksana ayah ibunya memberi dukungan menghadapi situasi tidak enak itu. Mereka membesarkan hati anak gadis itu dengan menceritakan kisah “memalukan” yang pernah mereka alami sehingga Anastasia tidak lagi merasa malu. Di dunia setiap orang pernah mengalami hal paling memalukan dalam hidup mereka.

Nyonya Bellingham memiliki seorang cucu perempuan yang sebaya dengan Anastasia dan akan masuk ke kelas tujuh di sekolah yang sama dengan Anastasia. Daphne nama anak perempuan cucu Ny. Bellingham itu. Ny. Bellingham sangat menyayangi cucunya itu. Ia ingin menyelenggarakan pesta ulang tahun Daphne yang ketiga belas. Dan Anastasia dibutuhkan untuk melayani tamu-tamu di pesta tersebut.

Tadinya Anastasia jengkel membayangkan harus melayani seorang anak yang akan menjadi teman sekelasnya. Akan tetapi kiranya Daphne seorang remaja yang menyenangkan untuk dijadikan teman. Alih-alih malu, mereka kemudian malah bersekongkol menggagalkan pesta amal yang akan diadakan Ny. Bellingham seminggu setelah ulang tahun Daphne. Dua remaja putri yang kesal dan sakit hati pada seorang nyonya tua lalu menyusun rencana iseng untuk mengacaukan pesta. Daphne kecewa pada neneknya karena diberi hadiah ulang tahun sebuah boneka. Hanya bayi yang bermain boneka, katanya dengan sewot. Dan Anastasia juga masih belum hilang kesalnya karena dipekerjakan sebagai pelayan.

Tema cerita yang dipilih Lois Lowry adalah kisah yang bisa kita temui sehari-hari: remaja puber yang sibuk dengan penampilan mereka, pertemanan, hubungan tetangga, orang tua yang menjengkelkan….Semua itu hal biasa yang kita lihat dan alami setiap hari. Lois Lowry mengolah bahan-bahan yang tampak remeh itu dengan keahlian seorang penulis sehingga menjelma cerita memikat penuh makna tanpa terkesan menggurui. Aku benar-benar menyukainya. Serial Anastasia ini bukan hanya menghibur tetapi juga sarat pesan moral tentang hubungan antarmanusia, khususnya antara orang tua dan anak-anak mereka.

Humor-humornya segar dan cerdas, mengingatkan aku pada serial tivi Amerika yang populer di tahun 80-an, Growing Pains atau yang sejenisnya. Eh, Anastasia Krupnik ini juga sudah dibuat filmnya di tahun 1999 dengan sutradara Meryl Friedman. Ada gak ya dvd (bajakan)-nya? J

Tiga bintang untuk buku remaja ini.

Endah Sulwesi 11/2

Tidak ada komentar: